![]() |
![]() |
|
Sistem
Peramalan dan Peringatan Dini Banjir “Tech4Water”
(Flood Forecasting and Warning System) Latar Belakang ·
Penanganan
bencana sesuai dengan kerangka kebijakan di Indonesia dititikberatkan pada
upaya pencegahan, mitigasi dan kesiap siagaan yang dilakukan sebelum terjadi
bencana. Penanganan darurat bencana dan pemulihan dilakukan dengan mengerahkan
semua potensi sumber daya secara efektif sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, dan berbagai peraturan perundang-undangan terkait. ·
Bencana
alam banjir banyak menimbulkan kerugian/kerusakan baik harta maupun jiwa. Untuk mengurangi dampak negatif diperlukan perangkat
peralatan telemetring peringatan dini bencana alam banjir. ·
Terkait
dengan kenyataan ini maka diterbitkan Keputusan Menteri PU No. 238A/KPTS/M/2006,
tanggal 31 Mei 2006 tentang Pembentukan Tim Pengembangan Sistem Peringatan Dini
Bencana Alam Banjir dengan Kelompok Kerja yang terdiri dari: Puslitbang SDA,
PT. INTI, UNDIP dan ITS; Penanggung jawab: Kabalitbang PU; Tim Pengarah: Dirjen
SDA PU, Direktur Sudawa, Ditjen SDA,
Dirjen Postel Dep. Kominfo dan Direktur Air dan Irigasi Bappenas. ·
Kriteria
perangkat: Teknologi sistem peringatan dini bencana alam banjir yang dikembangkan
harus sesuai dengan kondisi Indonesia ·
Peralatan
telemetri yang didisain adalah murni produk nasional yang kompetitif sehingga
menghilangkan ketergantungan dengan pihak luar negeri. Sub-sistem dan fungsi ·
Menggunakan sensor pengukur tinggi muka air sungai,
curah hujan, suhu, kelembaban dan lain-lain yang disebut Transducer. Data yang terekam dikonversi dari
besaran analog menjadi digital oleh Agent
dan mengirim semua data ke Flood
Management Center (FMC) melalui
DCN. Sumber tenaga menggunakan tenaga
matahari (solar-cell) dan battery kering sebagai cadangan. · Media
bagi Agent dan FMC untuk melakukan
pertukaran data disebut Data Communication Network (DCN).
Media komunikasi yang digunakan adalah SMS dan dikembangkan dengan menggunakan
teknologi selular GSM/CDMA. ·
Flood
Management Center
(FMC) adalah pusat pengolah data dan sebagai pusat pengendalian
sistem secara keseluruhan. FMC akan mengumpulkan data, mengolah data, melakukan
penghitungan untuk menghasilkan suatu prediksi beberapa waktu ke depan dan menyimpan data. FMC juga berperan dalam memberikan notifikasi kepada unit tertentu. Data hasil pengamatan
tersimpan dalam suatu Basis Data yang terstruktur dengan baik untuk jangka
waktu yang panjang guna keperluan pengolahan lebih lanjut. · Display & Alerting System :
berupa unit output
bagi publik dan berperan pula dalam memberikan peringatan. Bentuknya dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah setempat. ·
Dapat diintegrasikan
pada sistem peringatan
dini berskala nasional (National Early Warning System) Operasional Sistem
dan Manfaat Sistem
menggunakan metoda DSS (Decision Support System), Black Box, dalam
memberikan peramalan banjir pada suatu daerah aliran sungai. Keluaran sistem
dapat berupa peringatan akan terjadi bahaya banjir beberapa jam sebelum banjir
terjadi dan dapat juga memberikan peramalan akan terjadinya kekeringan pada
suatu periode waktu tertentu di suatu wilayah, misal Daerah Irigasi. Jaringan
pengamatan sementara ini disiapkan untuk jumlah sedikitnya 50 stasion dengan
jumlah parameter yang diukur pada setiap stasion sebanyak maksimum 8 jenis.
Jumlah ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. ![]() |